23 Maret 2009


Sejak 2002, belanja server di wilayah Asia Pasifik terus mencatatkan pertumbuhan. Namun seiring krisis keuangan global, belanja server di wilayah ini anjlok juga.

Demikan data dari lembaga riset IDC untuk wilayah Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang). Disebutkan bahwa pengiriman server pada kwartal ke-4 2008 anjlok 4,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan ini adalah yang pertama kali terjadi sejak kwartal kedua 2002, atau pasca keruntuhan bisnis dot com. Belanja untuk server juga mengalami keanjlokan pada tingkat 4,9 persen pada kwartal ke-4 2008 dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti dikutip detikINET dari keterangan tertulis yang diterima, Senin (23/3/2009), penurunan ini cukup dramatis dan hampir dialami oleh semua negara. "Ini benar-benar kwartal yang mengerikan dengan 6 dari 7 pasar utama mengalami penurunan hingga sepertiga belanja server dalam rasio tahun ke tahun," papar Rajnish Aora, Director of Asia/Pacific Enterprise Servers & Workstations Research, IDC.

Indonesia, ranking 10 di Asia Pasifik minus Jepang, masih tercatat mengalami pertumbuhan belanja server. Data 2007 menyebutkan belanja Indonesia adalah 1,8 persen dari total belanja server di Asia Pasifik, sedangkan di 2008 Indonesia mencatatkan 2,0 persen.

Pertumbuhan negatif paling besar terjadi pada negara-negara kawakan seperti Taiwan (-20,0%), Hong Kong (-20,6%), Australia (-13,4%) serta Korea Selatan (-12,7%). Sedangkan di Asia Tenggara yang tercatat tumbuh negatif adalah Malaysia (-0.1%) dan Singapura (-10,3%).
posted by Fadhlan at 4:19:00 PM |



0 Comments: