09 Oktober 2008
Ketidaksamaan atau perbedaan kadang kala membuat segala sesuatunya menjadi masalah, itulah yang selalu terjadi didalam kehidupan kita. Perbedaan pendapat, perbedaan kehidupan, bahkan perbedaan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sering membuat kehidupan seseorang bermasalah dengan orang lain, entah itu dengan kata-kata yang merupakan sindiran atau dengan perbuatan. Dengan perbedaan kita sering melupakan arti manusia sebagai mahluk sosial dan menyampingkan hati nurani.

Kadang saya berpikir, seandainya Tuhan tidak memberi manusia akal-budi. Akal-budi dan kemampuan manusia untuk berpikir telah membuat manusia menjadi penghancur, penghancur dirinya sendiri. Ditengah kehidupan yang heterogen seperti sekarang ini, perbedaan semakin di perdebatkan, saya putih, kamu hitam, saya benar kamu salah.

Keyakinan adalah hal yang paling sering menjadi gejolak, Indonesia yang heterogen sangat rentan dengan gejolak, hal kecil di perdebatkan, hal besar di bakar bakar.
Dengan alasan menjunjung moral namun justru mengabaikan hak asasi, cenderung berpikir ala susah lihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah, penyebabnya cuma satu yaitu perbedaan. Bukankah bangsa ini katanya bangsa toleran, kenapa risih dan terganggu melihat orang lain beda ?, suka bergotong-royong, berketuhanan dsb ?. Kemana pelajaran yang saya peroleh sejak kecil itu ?.

Bukankah berbeda itu indah, oh iya, betul , misal ( pelangi, bayangin kalo pelangi satu warna, emang kalo satu warna masih disebut pelangi kah ? ). Justru karena perbedaan itu kita ada, ada laki ada perempuan, akhirnya ada kita, hasil reproduksi ( hasil perbedaan, bukan ? ). Menurut saya , perbedaan adalah awal dari segalanya, kalau tidak berarti semuanya hanya satu, satu titik, gitu aja. Setelah ada titik-titik lain yang berbeda tempatnya, jadilah garis, terus akhirnya jadilah bentuk, dst dst. Jadi sebenarnya perbedaan itu adalah produk Tuhan yang membentuk segala sesuatu didunia ini, ketika perbedaan semakin kompleks, kenapa kita justru memperdebatknnya, bahkan saling bunuh demi perbedaan itu ?. Sejarah dunia mencatat, pengingkaran terhadap “perbedaan” hanya membuahkan kesengsaraan, hanya berupa sebuah hegemoni komunal sesaat.
posted by Fadhlan at 10:11:00 AM | 1 comments
08 Oktober 2008
Langit lebaran telah dibentangkan bumi lebaran telah dihamparkan kudoakan hatimu seluas langit dan bumi cukup untuk menampung dan mengampuni semua tindakanku padamu yang menyakiti

Idul fitri telah menghampiri para pecinta Tuhan sejati yang sebulan memberi bukti dengan amalan tanda berbakti pada Ilahi yang Maha suci
Mohon dirimu sudi melengkapi dengan mengampuni segala salah yang kuperbuat selama ini

Seiring terbitnya matahari pagi mohon dirimu sudi mengampuni dosa-dosaku yang telah mengotori hubungan kita selama ini

Di hari lebaran mengemis kemurahan Tuhan agar kita dikaruniai cinta sejati bukan cinta basa-basi hanya dimulut dan dalam hati tanpa bukti berbakti pada Ilahi

Perjalanan panjang di Bulan Ramadhan tempat cinta dibuktikan dengan amal perbuatan
Semoga membuat kita berhak menjadi kekasih Tuhan

Lebaran kita berjabat tangan untuk saling memaafkan segala salah dan kekhilafan
Semoga segala amal perbuatan selama bulan Ramadhan dicatat sebagai pemberat timbangan amal kebaikan untuk hari kemudian.

Idul fitri kita saling memaafkan segala kesalahan mohon dihapuskan
Kita jalani hari baru tempuh masa depan dengan hati murni setelah puasa sebulan.

Bolehlah kita mengaku pecinta Tuhan asal terbukti dalam amal perbuatan bukan sekedar di lisan dan alam pikiran
Selamat hari lebaran segala kesalahan mohon dimaafkan kita mulai hari baru raih masa depan.

Cinta pada Tuhan telah kita buktikan dengan amalan selama Ramadhan.
Karena cinta hanya di lisan atau cinta hanya di hati dan perasaan tanpa didukung amal perbuatan yang sesuai perintah Al Quran tak lebih dari cinta dalam angan-angan

Puasa sebulan tempat menyadarkan manusia bahwa cinta dan merasa dekat dengan-Nya hanyalah fatamorgana yang membuat terlena bila tidak terbukti dalam amal nyata sesuai perintah dalam kitab suci-Nya

Lebaran adalah hari kemenangan Ramadhan ajang membuktikan cinta kita pada Tuhan sekedar khayalan atau cinta sebenar-benar orang beriman dari amal-amalan selama sebulan.

Lebaran telah tiba setelah sebulan kita membuktikan cinta pada Tuhan dengan amalan berupa sedekah dan shalat malam,bukan sekedar mengingat nama Tuhan.

Kalau cinta hanya di lisan
Kalau cinta hanya kata-kata menawan tanpa didukung amal-perbuatan apalagi berani menentang kebenaran Al Quran
Pantaskah berlebaran merayakan hari kemenangan

Kita tahu cinta bukan hanya di hati Karena Tuhan menuntut bukti dengan waktu malam dan harta pribadi tidak sayang kita persembahkan buat Ilahi
Semoga di hari fitri ini amal kita menjadi saksi bahwa cinta kita bukan sekedar wacana dalam hati

Kalau cinta hanya dengan menyebut nama Ilahi dan mengingat keberadaan-Nya dalam hati tapi tak peduli firman-firman dalam ayat suci tapi tak pernah mengikuti sunnah nabi maka cinta seperti itu bukanlah cinta sejati yang layak dipersembahkan pada Sang Mahatinggi.
Semoga lebaran hadirkan kesadaran bahwa cinta kita perlu dibuktikan dengan amal perbuatan sesuai Al Quran.

Para pengajar kesesatan ajak tinggalkan Al Quran dan kebenaran hanya demi dogma-dogma kebebasan
Selamat hari lebaran segala salah mohon dimaafkan semoga puasa sebulan membawa kita mencintai kebenaran

Agama kebebasan meninggalkan ajaran Tuhan membuat para pengikutnya kebingungan karena kehilangan Al Quran pegangan kebenaran
Selamat hari lebaran Segala salah mohon dimaafkan

Ketika orang sesat sedang kebingungan habiskan waktu untuk melakukan pencarian dan berunding untuk menentukan kebenaran
Orang yang berpegang teguh pada Al Quran sibuk beramal dan memajukan ilmu pengetahuan karena kebenaran telah ditunjukkan Tuhan.
Selamat hari Lebaran Segala Salah mohon dimaafkan Semoga kita terhindar dari kesesatan.

Orang beriman tak perlu lakukan pencarian
Karena jalan kebenaran telah ditunjukkan
Tuhan pada orang-orang beriman lewat Al Quran
Manusia tinggal mengikuti pedoman jalan agar meraih sebenar-benar kebahagiaan.
Semoga di hari lebarankita makin teguh menempuh jalan kebenaran
posted by Fadhlan at 9:16:00 AM | 0 comments